Friday, November 18, 2016

Fenomena ALam Menakjubkan Supermoon 14 November 2016, Aquascape bertemakan Langit atau Angkasa Luar saatnya dilirik

Sebelumnya kita sudah bahas tentang fenomena gerhana matahari pada artikel "Momentum Gerhana Matahari Cincin 1 September 2016, Aquascape bertemakan Langit atau Luar Angkasa saatnya dilirik". Beberapa hari yang lalu teatnya pada tanggal 13 dan 14 November lalu, masyarakat dunia disuguhi fenomena langit berupa bulan super (supermoon) paling besar selama 68 tahun terakhir yang menandakan jarak terdekat bulan dari Bumi sejak tahun 1946. Fenomena langka ini baru akan berulang 18 tahun lagi.

Istilah supermoon merujuk pada bulan purnama yang bertepatan dengan posisi terdekat bulan dengan Bumi, atau dikenal sebagai perigee. Bulan Super adalah fenomena langka, di mana bulan berada dalam posisi terdekat dengan Bumi saat purnama. Meski perubahan jarak cuma beberapa kilometer, penampilan bulan tetap terlihat lebih besar. Istilah bulan super pertama kali dikemukakan oleh astrolog Richard Nolle pada tahun 1979

Dalam kondisi ini, bulan cenderung terlihat lebih besar dan lebih terang di langit, memberikan pemandangan langka pada para pengamat langit. Menurut Royal Astronomical Society, tak seperti gerhana matahari, gerhana bulan aman untuk dilihat dan tak membutuhkan peralatan khusus.

Supermoon mungkin terjadi karena orbit bulan yang mengelilingi Bumi berbentuk oval dan sedikit tak teratur, sehingga menyebabkan adanya saat-saat bulan berada sangat dekat dengan Bumi, atau sebaliknya. Pada 14 November 2016 pukul 18.24, bulan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi, dengan jarak hanya 356.508 km. Jarak bulan ke Bumi biasanya berkisar rata-rata 384.400 kilometer. Jarak sejauh itu bisa menampung hingga 30 planet seukuran Bumi. Kedekatan bulan dengan Bumi memicu kenaikan gelombang air laut setinggi beberapa sentimeter di sejumlah lokasi.

Setelah tahun ini, tidak akan terjadi lagi hingga 25 November 2034 mendatang. Bulan purnama dengan posisi terdekat di Bumi pada abad ini akan terjadi pada 6 Desember 2052, dengan jarak 356.424 km.  Selain tampak 14% lebih besar, bulan juga memantulkan 30% lebih banyak sinar matahari saat berada di posisi terdekat dari Bumi. Tahukah anda? setiap tahun bulan menjauh dari Bumi. Jarak kedua benda langit membesar sebanyak empat sentimeter per tahun.

Namun berhubung di Indonesia ini sebagian kota mengalami cuaca ektrim jadi kedatangan bulan supermoon ini sedikit tidak terlihat jelas. Fenomena Supermoon ini di Indonesia mampu di lihat dari semua kota yang berada di Indonesia. Namun tentu saja bulan ini akan terlihat secara jelas saat bulan memasuki malam hari, dan jika saja tidak terhalang cuaca mendung.

Nah, bagaimana jika fenomena supermoon tersebut kita realikasikan ke dalam sebuah tema aquascape dengan nama Spacesky Style? Sebagai wujud mengkreatifitaskan dan menambahkan khasanah aquascape dan sebagai bukti rasa syukur kita akan segala pesona alam hasil karya Sang Pencipta, Tuhan YME..


No comments:

Post a Comment